Tips & Trik Steel Wool Photography

[UPDATE FEBRUARI 2019]


Yuhu akhir nya pada hari ini saya akan membuat Artikel mengenai Tips & Trik Steel Wool Photography. Teknik ini membutuhkan sedikit asah otak untuk dapat dimengerti apabila Anda tidak paham betul mengenai teknik ini, namun dalam Artikel ini saya akan membahas semua nya secara mudah dari awal hingga akhir! :)

Sangat asing bagi seorang fotografer untuk mendengar kata Steel Wool Photography apalagi jika Anda belum pernah mendengar istilah ini.

Lalu apa itu Steel Wool Photography?

Steel Wool Photography adalah teknik dalam fotografi untuk membuat kelebatan cahaya atau biasa disebut dengan Light Painting/Light Trail yang biasa nya membentuk Circle, atau lingkaran dengan sumber api berupa steel wool. Biasanya menimbulkan efek percikan api dari bahan berupa steel wool tersebut. Namun yang berbeda pada teknik ini adalah, teknik ini membutuhkan peralatan "khusus" namun "sederhana", wah bagaimana kah itu? Yuk simak penjelasan dibawah ini..

1.Gunakan Rantai Besi. Pilihlah Rantai Besi yang panjang, sehingga dapat memungkinkan Anda untuk memutarkan nya dengan leluasa .


2.Gunakan Pengocok Telur berbahan Alumunium dan bersifat tidak meleleh saat di bakar , karena kebanyakan Pengocok Telur ini berbahan Plastik.



3. Gunakan Steel Wool, tentu nya peralatan ini sangat penting dari keseluruhan alat alat lain.
Belilah di Toko Bangunan, biasa nya di gunakan untuk membersihkan lantai atau mengkilapkan, sebut saja Sabut Besi. Jika Anda menemukan Steel Wool dengan berbagai nomor, pilihlah nomor 0 karena Steel Wool nomor 0 bersifat mudah terbakar dan tahan lama, diantara nomor 1,2,3, dan 000 paling halus. Jika kesulitan membeli, belilah di beberapa tempat yang menjual peralatan tersebut seperti di toko bangunan atau jika malas bisa langsung ke Ace Hardware. (Untuk wilayah Yogyakarta bisa kontak saya kalo mau beli ya) *update 2019


Setelah semua peralatan terkumpul tentunya Anda perlu merakit peralatan tersebut, cara nya:

1.Ambil Steel Wool dan Pengocok Telur, lalu masukkan Steel Wool secukupnya kedalam Pengocok Telur.
2.Kaitkan Rantai Besi pada pengait yang ada pada Pengocok Telur.
3.Selesai, simple sekali kan! :D
4. Langsung eksekusi
Dan ini adalah contoh nya:

Setelah semua telah siap, kita lanjut ke tahap percobaan dan settingan kamera.
Karena Steel Wool ini mengeluarkan percikan api yang cukup berbahaya saat di putarkan, maka kita perlu melakukan pengamanan terlebih dahulu.

1. Safety. dalam hal ini, gunakan sepatu, jas hujan/jaket dan sarung tangan untuk menghindari percikan api tersebut.

Untuk settingan kamera kita bisa gunakan mode Manual pada kamera. Gunakan Shutter Speed yang lambat seperti 5" detik hingga 30" detik, karena disini tujuan kita adalah mendapatkan efek gerakan dari kelebatan cahaya tersebut, maka gunakan bukaan kecil seperti F/8, F/11 atau F/14. Karena jika menggunakan bukaan lebar seperti F/2.0, F/2.8 atau F/3.5, maka kemungkinan besar Anda tidak akan mendapatkan Shutter Speed yang lambat, dan bisa saja foto Anda akan mengalami Over Exposure atau terlalu terang. Maka dari itu saya sarankan untuk menggunakan bukaan kecil. Untuk ISO kita gunakan dengan intensitas yang rendah seperti 400 sampai dengan 100, semua tergantung kebutuhan dan eksplorasi masing-masing.

Percobaan, tentu nya Anda memerlukan Tripod untuk memotret Steel Wool.
kemudian jika ada senter gunakanlah sebagai titik fokus pada objek, sehingga kamera dapat lebih mudah mendapatkan fokus. Agar mendapatkan fokus yang tidak berubah, matikan fitur autofocus pada lensa dan sebagai tambahan, Anda bisa menggunakan Shutter Cable Release atau Wireless Shutter agar saat pengambilan foto tidak menimbulkan vibrasi/goyang.

Tips Gunakan juga Lensa lebar karena percikan dari Steel Wool ini dapat menyebar kemana-mana. Keuntungan lainnya menggunakan lensa wide, Anda bisa melakukan cropping setelah pemotretan selesai.

"SELAMAT MENCOBA dan SEMOGA BERHASIL"

F/11 . 15" sec . ISO 100 . 18 mm . Nikon D3200 .


F/11 . 10" sec . ISO 100 . 16 mm . Fujifilm XT-1.

Mengenal Shutter Count dan Cara mengecek nya!

Apa yang dimaksud dengan Shutter Count?
Shutter Count adalah perangkat keras dalam kamera yang berfungsi untuk menekan Shutter dan Shutter Count bisa menunjukkan seberapa banyak kita telah mengambil foto atau menekan tombol Shutter pada Kamera , lalu bagaimana cara mengecek Shutter Count pada kamera kita?
Berikut Ulasan nya :)

1. Pertama Anda harus men Download aplikasi nya yang bernama Opanda IEXIF di http://opanda.com/en/iexif/ pada Browser Anda .
ket : Aplikasi ini bisa berjalan di Windows apa saja , bahkan bisa mendukung Windows 8 .

Berikut Tutorial Lengkap nya :


Terima Kasih , Semoga Artikel ini membantu!

Tips Menyimpan Berbagai Alat Fotografi Anda

Dalam hal Fotografi tentu nya Anda sangat tidak ingin apabila alat Fotografi Anda tidak terjaga dengan baik , selain peralatan Fotografi yang mahal , ada yang lebih mahal lagi dari peralatan Fotografi , apakah itu? Yaitu Cara Menyimpan Peralatan Fotografi Anda!
Langung saja disini saya akan mengulas tentang tata cara
Menyimpan Berbagai Alat Fotografi Anda dengan baik :)

1.Gunakan Dry Box
Apa itu Dry Box? Dry Box adalah tempat untuk menyimpan berbagai alat Fotografi , mulai dari Kamera , Lensa dan berbagai alat Fotografi lain nya . Dengan menggunakan Dry Box , kita akan mendapatkan banyak keuntungan , yang pertama , alat Fotografi Anda akan selalu terjaga dalam keadaan kering . Mengapa harus dalam keadaan kering? karena alat fotografi adalah alat yang paling vital , yang arti nya rentan akan cuaca yang lembab , seperti contoh Lensa , lensa adalah alat Fotografi yang benar benar harus dalam keadaan kering menyimpan nya , jika tidak , maka Lensa Anda akan menimbulkan Fogging yang artinya akan mengembun akibat keadaan yang lembab , dengan begitu Lensa akan berjamur , dan tentu nya akan merusak Optik Lensa di dalam nya , jadi itulah guna nya kita menggunakan Dry Box .

2.Gunakan Camera Bag
Selain Dry Box , Camera Bag juga alternatif lain apabila Anda berada di luar aktifitas rumah , Camera Bag adalah Tas Kamera . kebanyakan Fotografer menggunakan tas ini untuk menyimpan peralatan Fotografi nya , selain mudah di bawa kemana mana , tas ini benar benar di rancang khusus , karena memiliki beberapa tempat/sekat yang telah di sediakan untuk Kamera , Lensa dan beberapa kantong di sela sela tas nya untuk menyimpan peralatan Fotografi Anda , dengan tas ini Fotografer tidak akan kesulitan dalam mengambil peralatan Fotografi nya .
3.Gunakan Suitcases Camera
Selain Dry Box dan Camera Bag , Suitcases Camera adalah penyimpanan peralatan Fotografi untuk Anda yang ingin bepergian jauh dengan aman . Mengapa seperti itu? Ya karena Suitcases Camera adalah Koper Kamera yang dapat memuat sangat banyak peralatan Fotografi Anda , dan tentu nya lebih aman dan terjangkau untuk di bawa berpergian , selain aman dari Kriminalitas , Koper Kamera ini juga sangat praktis untuk di bawa , saat Anda bepergian jauh . dengan tempat Kamera dan Lensa serta peralatan Fotografi lain nya yang sangat banyak , Anda akan lebih mudah dalam menyimpan peralatan Fotografi .

Tips & Trik Belajar Still Life Photography

Apa sih Still Life Photography itu?
Still Life Photography adalah gabungan dua kata , Still yang berarti Tetap dan Life adalah Hidup , yang jika di artikan memotret objek agar terlihat tetap hidup atau nyata , dalam Still Life Photography kita memerlukan pencahayaan yang cukup dan latar belakang yang baik .
Lalu bagaimana sih memotret Still Life Photography?
Berikut ulasan nya :)

You Need : Tripod , Lighting , Lens >50mm , Kreatifitas dan Pengaturan Kamera yang Sesuai.

1.I Love Music .
Dalam gambar ini saya menggunakan latar belakang putih , saya gunakan kain putih yang di belakang nya saya beri sandaran agar Headphone dan Kalung tersebut bisa terlihat tetap tegak tanpa goyang atau bergerak . untuk lighting nya saya tidak menggunakan lighting khusus , saya hanya menggunakan satu lampu meja belajar listrik yang saya arah kan dari atas kiri sehingga menimbulkan efek terang ke gelap .
Pengaturan kamera saya menggunakan bukaan F/5.6 pada exposure 1/50 sec dan ISO 400 dengan FL 50mm.
Saya memotret dua kali pada foto tersebut , yang pertama fokus ke Headphone , kedua fokus ke kalung Cinta , lalu saya gabungkan kedua foto tersebut di Photoshop dan saya olah kembali di Lightroom , dengan menyetel highlights dan kontras .

2.High Key of Fresh Fruits!
Dalam foto ini saya menggunakan latar belakang putih dan lighting yang saya sorotkan dari atas objek . saya menyorotkan cahaya dari atas guna mendapatkan efek shadow atau bayangan yang cantik dan berbeda . dan terlihat segar dengan menyemprotkan air ke buah tersebut dengan menggunakan spray .
Settingan kamera pada bukaan F/5.6 pada exposure 1/125 sec dan ISO 100 dengan FL 60mm.
Disarankan menggunakan bukaan yang kecil seperti F/8 atau yang lebih kecil , guna mendapatkan ketajaman yang lebih merata .

3.Life is Colorful!
Dalam foto ini saya gunakan gelas yang berisikan air dan beberapa pensil sebagai objek nya .
Saya memotret 4 bagian objek , mulai dari pensil bagian depan , kiri , kanan dan belakang agar terlihat tajam semua . arah cahaya dari serong kiri .
Settingan kamera pada bukaan F/6.4 pada exposure 1/125 sec pada ISO 100 dengan FL 200mm.

4.Egg's in Love :)

Dalam foto ini saya menggunakan latar belakang putih yang di belakang nya terdapat sandaran agar objek Telur tersebut tidak jatuh dan tidak bergerak . lalu untuk Telur nya saya lukis membentuk sebuah wajah senyum dan wajah nyaman atau tenang . kemudian saya mengambil sebuah Bunga yang saya cabut pinggiran nya menjadi beberapa bagian . dan saya taruh bunga bunga yang telah saya cabut di depan Telur tersebut . dan untuk menambak kesan agar tidak kosong pada bunga bunga tersebut , saya menggunakan Sahang atau Butiran Merica yang belum jadi . lalu sisa dari bunga tersebut saya taruh di atas kedua Telur tersebut sebagai Mahkota :D
Pengaturan kamera pada bukaan F/5.6 pada exposure 1/50 sec pada ISO 100 dengan FL 90mm.

5.Red Hot Chilli Pepper!

Dalam foto ini saya menggunakan konsep yang jauh berbeda , maka dari itu Anda memerlukan :
-Meja Kaca yang kokoh ( kayu lebih baik )
Kenapa menggunakan Meja Kaca? Karena kaca akan memantulkan objek , yang membuat efek Reflection , dan terlihat lebih unik .
- 2 buah kain hitam , kain pertama di letakkan di bawah kaca meja , kain kedua di gunakan di belakang objek sebagai latar belakang .
-Ide dan Konsep itu terpenting ya :D
Setelah Anda menyiapkan semua kebutuhan nya , mulailah untuk memotret objek tersebut .
Gunakan Lighting yang menyinari objek dengan cahaya yang berbeda . seperti dalam foto tersebut Daun salam saya arah kan kedepan seperti pelindung Cabe , dan lighting saya arahkan ke tengah tengah antara Daun salam dan Cabe sehingga menimbulkan kesan yang berbeda ketika melihat nya .
Lalu untuk mempercantik objek nya , saya tambahkan sedikit taburan Merica di sekitar pinggiran Cabe dan Kemiri .
Pengaturan kamera pada bukaan F/8 pada exposure 1/20 sec pada ISO 200 dengan FL 55mm.

S E M O G A   A N D A   B I S A   M E M P E L A J A R I N Y A :)

Tips Memilih Lensa Untuk Berbagai Kebutuhan

Baik kali ini Saya akan membahas Tips Memilih Lensa Untuk Berbagai Kebutuhan .
Dalam dunia Fotografi Lensa adalah sebuah perangkat yang sangat penting dalam sebuah kamera , lalu lensa seperti apakah yang Anda perlukan dalam kebutuhan fotografi?
Mari kiita simak ulasan nya ..

1.Lensa Standar / KIT
Sering kali kita mendengar nama lensa tersebut , Lensa Standar / KIT adalah lensa yang terdapat dalam satu paket pembelian kamera , biasa nya berbeda jenis dalam setiap pembelian kamera , seperti kamera Canon dan Nikon yang di jual beserta dengan lensa 17 - 55 IS/VR .(Image Stabilitation/Vibrance Reduction)


2.Lensa Wide Angle
Lensa ini adalah lensa khusus yang di gunakan dalam fotografi Landscape/Pemandangan , kenapa khusus? Karena lensa ini memiliki Focal Length yang sangat pendek , seperti 10mm dan 14 mm .
Kelebihan lensa ini adalah dapat memotret dengan jarak yang sangat lebar .

3.Lensa Fish Eye
Lensa Fish Eye adalah lensa yang memiliki Focal Length sangat pendek seperti 8mm dan 10mm .
Lensa ini sangat baik di gunakan untuk memotret City Scape/Pemandangan kota dari atas .
Sayang lensa ini memiliki tingkat distorsi yang tinggi , tetapi hasil nya sangat tajam dan baik .


4.Lensa Tele
Lensa Tele adalah lensa yang memiliki Focal Length yang panjang seperti 55-200 dan 70-300 .
Lensa ini dapat memotret objek yang jauh seperti foto Sport , Candid atau Wild Life .
Kelebihan lensa ini adalah Focal Length yang panjang .
Kekurangan nya lensa ini biasa nya berat .
5.Lensa Super Zoom
Lensa Super Zoom adalah lensa tele yang memiliki 
Focal Lenght lebih panjang seperti 200-400 mm.
Lensa ini dapat memotret objek yang sangat jauh seperti memotret Wild Life .
Kelebihan lensa ini adalah sangat tajam dan Focal Length yang panjang .
Kekurangan nya lensa ini sangat mahal dan berat .

6.Lensa Fixed
Lensa Fixed adalah lensa dengan Focal Length tunggal , seperti 35 mm , 50mm , 85mm dan 90mm.
Lensa ini adalah lensa yang sangat tajam dan sangat ampuh memotret objek yang kurang cahaya , karena memiliki bukaan/aperture yang kecil seperti F/1.4 , F/1.8 dan F/2.8 .

Berikut ulasan tentang Tips Memilih Lensa Untuk Berbagai Kebutuhan
semoga Artikel ini bermanfaat buat Anda ! :)
Salam Fotografi ..

Mengenal Istilah Istilah Fotografi dan Kamera .

Aperture : adalah bukaan pada kamera mulai dari yang besar F/1.4 hingga terkecil F/36 yang berguna untuk menangkap cahaya , semakin besar bukaan semakin banyak cahaya masuk dan semakin sempit ruang tajam , semakin baik kualitas gambar nya , semakin kecil bukaan semakin dikit cahaya yang masuk tetapi semakin banyak ruang tajam nya , semakin berkurang kualitas gambar nya , seringkali menimbulkan noise apabila salah dalam menyeting kamera .
Aspect Rasio : adalah sebuah perbandingan antara sisi panjang dan sisi pendek dalam sebuah foto atau video , seperti 3:2 , 4:3 , 1:1 , 16:9 5:1 dan 2.4:1 .
Angle : adalah sudut pandang .
Auto Exposure : adalah pengaturan setting exposure secara otomatis oleh kamera , sehingga akan menghasilkan terang dan gelap yang pas .
Auto Focus : adalah fokus secara otomatis , biasa nya terdapat pada lensa di kamera , cara nya dengan menekan setengah tombol shutter pada kamera , dan bila telah Auto Focus akan ada blip berwarna merah atau suara beep .
Auto ISO : adalah fitur di dalam kamera yang pengaturan nilai ISO nya di pilihkan otomatis oleh kamrea , sesuai dengan kondisi pencahayaan yang ada .
Auto Lighting Optimizer/Active D-Lighting : adalah fitur pada kamera modern sebagai penyeimbang kontras , highlight dan shadow yang pas . Auto Lighting Optimizer pada kamera Canon , dan Active D-Lighting pada kamera Nikon .
Auto Mode : adalah Mode kamera yang mengatur sebagian besar setting kamera secara otomatis ,sehingga kita tinggal membidik dan mengambil gambar saja .
AFS - C : adalah jenis sensor pada kamera , yang terdapat cropping gambar , alias gambar yang kita potret tidak sesuai dengan apa yang kita lihat , dan jelas bukan bersensor full frame .
AE-L dan AF-L : adalah singkatan dari Auto Exposure-Lock dan Auto Focus-Lock , berguna untuk mengunci Exposure dan Fokus pada kamera , biasanya fitur ini digunakan pada saat kita tidak dapat menentukan fokus secara otomatis atau sering gagal fokus , saat kita memotret foto makro dan saat kita memotret foto yang kurang cahaya .
Background : adalah latar belakang dari objek di luar ruangan atau studio .
Blur : adalah buram atau kabur. Foto blur yang umumnya disebabkan oleh camera shake yaitu getaran yang terekam kamera saat memotret sehingga membuat foto menjadi terlihat tidak jelas.
arti lain dari blur adalah , membuat latar belakang menjadi buram atau kabur .
Blomming : adalah efek negatif dari sifat sensor gambar , saat memotret sesuatu yang terang dan pixel pada sensor menjadi terlalu jenuh , dan akan membuat hasil foto menjadi bergaris atau bocor .
Bulb : adalah membuka shutter selama tombol jepret di tekan . umumnya di pakau untuk long exposure atau memotret dengan shutter speed sangat lambat .
Burst : adalah istilah dalam kamera untuk menujukkan kemampuan memotret secara berturu turut (continuous shooting)
Bokeh : adalah istilah fotografi dalam bahasa jepang yang artinya blur atau kabur , sebutan ini biasa nya di pakai untuk menilai seberapa tangguh kah kamera dalam membuat latar belakang foto menjadi tidak blur . bentuk diafragma juga bisa mempengaruhi bokeh , dimana akan timbul bulatan yang sangat menarik dan halus.
Cable Release : adalah aksesoris kamera yang berupa kabel yang di hubungkan ke kamera , yang berfungsi menahan shutter karena mempunyai fitur hold , yang apabila di tekan akan menahan shutter . biasa nya di gunkan untuk menghindari goncangan dari tangan kita saat memotret foto low speed .
Crop : adalah potongan , suatu hal yang pasti terpotong , misal nya gambar yang di crop .
Cloning : adalah menggabungkan dua gambar atau lebih menjadi satu .
Diopter Adjustment : adalah roda kecil yang berada di samping view finder yang berguna untuk mengatur ketajaman jendela bidik , fitur ini dapat membantu fotografer yang mata nya minus atau plus , cukup dengan memutar mutarkan + dan - untuk mendapatkan penglihatan yang baik .
Diafragma : adalah susunan bilah yang membentuk lubang di lensa, berfungsi sebagai aperture yang bisa diatur besarnya diameter bukaan nya , setiap lensa memiliki jumlah bilah yang berbeda beda mulai dari 5 bilah , 7 bilah dan sebagainya .
Diffuser : adalah penyaring cahaya lampu kilat yang berfungsi untuk menyebarkan dan melembutkan cahaya .
Distorsi : adalah efek yang di timbulkan akibat penggunaan lensa khusus seperti lensa lebar , efek nya gambar akan terlihat melengkung dan akan terlihat nyata di bagian tepi gambar .
DOF(Depth of Field) : adalah bidang foto yang tajam . bila latar belakang dan objek di depan nya sama tajam nya berarti itu DoF yang lebar , sebalik nya , bila latar belakang nya blur tetapi objek nya tajam berarti DoF nya sempit . jadi inti nya DoF adalah ruang tajam .
Dry Box : adalah kotak atau lemari yang dapat menyimpan peralatan fotografi dengan keadaan kering atau kedap udara , yang dapat mencegah kelembaban dalam peralatan fotografi yang dapat menyebabkan jamur atau fogging .
DSLR : adalah singkatan dari Digital Single Lens Reflex yang artinya kamera digital yang memiliki cermin dan prisma serta bisa berganti lensa , cara kerja kamera DSLR yaitu cahaya masuk kedalam lensa lalu di pantulkan ke cermin segi empat kemudian di pantulkan lagi ke cermin prisma dan terakhir ke jendela bidik yang dapat kita lihat .
Extension Tube : adalah aksesoris kamera yang berbentuk tabung kosong dan biasanya memiliki ukuran yang berbeda beda . jika kita memiliki lensa dengan panjang 65mm dan kita memiliki tiga extension tube yang berbeda beda , seperti 31+21+13mm , maka kita akan mendapatkan perbesaran 1:1 , yang arti nya kita dapat memotret objek dengan fokus yang lebih baik , ketajaman yan lebih baik , dan tentunya sangat dekat . kelebihan menggunakan extension tube adalah tidak mengurangi kualitas gambar karena tidak ada elemen optik di dalam tabung . kerugian nya kita tidak bisa memfokuskan lensa ke tak terhingga (yang jauh sekali) .
Fill Light : adalah tambahan cahaya yang menerangi objek dengan menggunakan lampu atau reflektor , tujuan nya untuk mengurangi kontras cahaya .
Filter : aksesoris lensa yang memiliki berbagai kegunaan tertentu sesuai jenis nya , seperti filter UV yang berguna untuk menghindari cahaya ultra violet yang masuk kedalam lensa , ada juga filter ND Neutral Density , adalah filter yang gelap , berguna untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk pada lensa , biasa nya filter ini digunakan untuk low speed , ada juga filter CPL yaitu Polarizer yang dapat membuat warna langit lebih biru atau lebih kontras .
Firmware : adalah program pada kamera yang dapat mengatur semua settingan kamera , tanpa ada Firmware di dalam kamera , tidak akan ada tampilan pada LCD kamera .
Fish Eye : adalah jenis lensa yang mempunyai cakupan sangat lebar dan bertujuan untuk memberi kesan dramatis akan distorsi yang terbentuk .
Full Frame : adalah jenis sensor pada kamera , yang lebih besar jangkauan ketika mengambil gambar tanpa ada Crop Factor , gambar yang terpotong .
Flare : adalah pantulan cahaya pada lensa  yang terlihat di foto , biasanya terlihat jelas saat lensa di arahkan ke sumber cahaya .
Flash Exposure Compensation (FEC) :  adalah fungsi untuk mengatur intensitas cahaya flash saat menggunakan fungsi otomatis .
Focal Length : adalah jarak fokus pada lensa , semakin panjang Focal Length semakin jauh kita dapat melihat objek , sebalik nya , semakin kecil Focal Length semakin kecil kemungkinan kita dapat melihat objek yang jauh .
Focus Servo : adalah mode fokus yang bisa terus mencari fokus . biasa nya mode fokus servo ini di gunakan untuk aktifitas yang bergerak terus menerus , seperti kegiatan sports atau olahraga .
AE-L dan AF-L : adalah singkatan dari Auto Exposure-Lock dan Auto Focus-Lock , berguna untuk mengunci Exposure dan Fokus pada kamera , biasanya fitur ini digunakan pada saat kita tidak dapat menentukan fokus secara otomatis atau sering gagal fokus , saat kita memotret foto makro dan saat kita memotret foto yang kurang cahaya .
Live View : adalah fitur pada kamera yang guna nya untuk melihat secara langsung melalui LCD kamera .
Shutter Speed : adalah kecepatan rana dari kamera , semakin kecil angka semakin lambat shutter speed nya , seperti 1"detik , 1/1.2 , 1/10 , 10/50 , 10,80 . semakin besar angka semakin cepat shutter speed nya , seperti 1/100 , 1/500 , 1/1000 , 1/4000 .
White Balance : adalah pilihan warna dalam kelvin , dapat mengubah ngubah warna pada gambar .
LS : adalah singkatan dari Low Speed , yaitu foto dengan kecepatan rana yang lambat .
Lens Hood :  adalah aksesoris tambahan pada bagian depan lensa yang berfungsi untuk mencegah masuk nya flare atau cahaya matahari yang berlebihan dan dapat mencegah masuk nya tetesan air .
Light Meter : adalah penggaris yang berada di setiap kamera berguna untuk mengetahui exposure yang kita gunakan , jika -1 -2 -3 berarti under exposure namun jika berada di tengah tengah seperti "0" berarti exposure yang tepat , jika +1 +2 +3 berarti over exposure .
IS : Image Stabilitation adalah Fitur pada kamera Canon yang berfungsi untuk menahan goncangan atau getaran , sehingga hasil foto lebih baik .
VR : Vibrance Reduction adalah Fitur pada kamera Nikon yang berfungsi untuk menahan goncangan atau getaran , sehingga hasil foto lebih baik .
View Finder : adalah jendela bidik pada kamera yang biasa nya terletak di atas LCD , guna melihat objek dalam bentuk yang tidak nyata ,

Tips & Trik Belajar Makro Photography

Sering kali kita melihat objek yang latar belakang yang blur , tak semua orang mengetahui apa hal yang dimaksud tersebut . Ternyata itu adalah Makro , Makro adalah memfoto objek dengan fokus dan biasa nya latar belakang nya blur , orang juga menyebut nya Close Up atau Bokeh .
Timbul pertanyaan lagi , apa itu Close Up dan Bokeh ?
Close Up adalah memfoto objek dengan jarak yang sangat dekat dari kamera sehingga membuat detail gambar lebih terlihat jelas , dan tentunya latar belakang nya akan blur .
Sedangkan Bokeh adalah memfoto objek yang latar belakang objek nya terpadat bulatan bulatan kecil , akan menciptakan bulatan bulatan yang indah .

Bagaimana cara membuat foto yang Close Up ?
1.Pertama , carilah objek foto berupa bunga atau serangga serangga kecil , carilah yang sesuai dengan keinginan Anda .
2.Carilah posisi terbaik untuk memfoto objek .
3.Atur mode kamera , pada hal ini foto harus nge blur di latar belakang nya , dan kita memerlukan bukaan yang lebar , tujuan nya agar foto nya lebih nge blur atau bokeh , seperti bukaan besar pada F/1.4 , F/1.8 , F/2.8 di lensa fix dan bukaan besar pada F/3.5 , F/5.6 di lensa standar atau kit , semakin besar bukaan lensa , semakin blur latar belakang nya dan semakin banyak cahaya yang masuk .
4.Gunakan ISO rendah untuk mengurangi noise , jika objek sedikit gelap atau kurang mendapatkan cahaya , naikkan ISO nya .
5.Gunakan shutter speed yang tepat dengan dengan light meter di kamera , jangan underexposure maupun overexposure .

Bagaimana cara membuat foto yang Bokeh ?1.Pertama , carilah objek yang di latar belakang nya terdapat dedaunan yang disinari matahari .
2.Carilah posisi terbaik untuk memfoto objek .
3.Atur mode kamera , pada hal ini foto harus nge blur di latar belakang nya , dan kita memerlukan bukaan yang lebar , tujuan nya agar foto nya lebih nge blur atau bokeh , seperti bukaan besar pada F/1.4 , F/1.8 , F/2.8 di lensa fix dan bukaan besar pada F/3.5 , F/5.6 di lensa standar atau kit , semakin besar bukaan lensa , semakin blur latar belakang nya dan semakin banyak cahaya yang masuk .
4.Gunakan ISO rendah untuk mengurangi noise , jika objek sedikit gelap atau kurang mendapatkan cahaya , naikkan ISO nya .
5.Gunakan shutter speed yang tepat dengan dengan light meter di kamera , jangan underexposure maupun overexposure .

Mari kita liat contoh nya :

Ini adalah foto Close Up , dengan jarak 300 mm menggunakan Extension Tube .
Detail gambar : F/5.6 . 1/500 sec . ISO 400 .
Editing : Lightroom 5 .
Ini adalah foto Close Up , dengan jarak 55 mm menggunakan Extension Tube .
Detail Gambar : F/8 . 1/400 sec . ISO 2000 .
Editing : Lightroom 5 .









Ini adalah foto Bokeh , dengan jarak 55 mm tanpa Extension Tube .
Detail Gambar : F/5.6 . 1/100 sec . ISO 100 .
Editing ; Lightroom 5 .
Ini adalah foto Bokeh , dengan jarak 35 mm tanpa Extension Tube .
Detail Gambar : F/5 . 1/100 sec . ISO 100 .
Editing : Lightroom 5 .

Tips & Trik Belajar Low Speed Photography

Apa itu Low Speed Photography ?
Low Speed Photography atau dalam bahasa Fotografi nya itu LS adalah memotret objek dengan shutter speed yang lambat atau berdurasi , seperti memotret 1" detik hingga tertinggi 30" detik ..
Dalam Low Speed Photography ada beberapa teknik yang harus kalian ketahui , berikut ulusan nya :




















1.Light Trail
Light Trail atau kelebatan cahaya/lampu ini adalah teknik yang sering sekali di jumpai oleh para Photographer , teknik ini membutuhkan Tripod sebagai penyangga kamera agar tidak goyang saat memotret dengan kecepatan rana yang lambat , dan jika ada gunakan Shutter Cable Release sebagai alat agar kita dapat memotret lebih mudah tanpa harus menekan tombol shutter pada kamera , biasa nya dengan menekan tombol bawaan dari kamera akan menimbulkan sedikit vibrasi yang membuat kualitas foto tidak tajam , dengan begitu kita memerlukan Shutter Cable Release .
Cara pertama memotret Light Trail :

1.Carilah tempat dimana terdapat kelebatan cahaya/lampu , biasa nya sering kita jumpai kendaraan yang lalu lalang melintasi jalanan kota , kita dapat mencari angle atau sudut terbaik dalam mengambil gambar tersebut , misal nya di atas Fly Over , trotoar atau jembatan penyebrangan .

2.Pilihlah waktu yang tepat dalam mengambil pemotretan . Objek yang akan kita foto misal nya kendaraan yang lalu lalang, hindari memotret kendaraan pada saat kemacetan , karena hal ini tidak akan membuat foto menjadi light trail , adanya akan menjadi overexposure .
Jadi solusi nya kita cari lokasi kendaraan yang benar benar tidak berhenti atau terus berjalan .

3.Gunakan Tripod (wajib) , dan Shutter Cable Release ( kalau ada ) .
4.Pilih mode pemotretan Manual , dalam hal ini kita harus menggunakan aperture/bukaan kecil seperti F/11 hingga F/32 , karena dengan aperture/bukaan kecil kita dapat mengurangi intensitas cahaya yang masuk sehingga tidak terjadi overexposure . Setelah itu gunakan ISO rendah seperti 100 hingga 400 , efektif menggunakan ISO 100 , karena hal ini dapat mengurangi noise atau bintik bintik pada gambar yang tentunya akan mengurangi kualitas gambar itu sendiri .
Dan yang terakhir tentunya kita harus menggunakan shutter speed yang lambat , seperti 15" detik hingga 30" detik , jika Anda ingin shutter speed lebih lama dari 30" detik , Anda bisa menggunakan mode Bulb pada kamera , dan gunakan Shutter Cable Release yang biasa nya terdapat fitur Hold .