Mengenal Istilah Istilah Fotografi dan Kamera .

Aperture : adalah bukaan pada kamera mulai dari yang besar F/1.4 hingga terkecil F/36 yang berguna untuk menangkap cahaya , semakin besar bukaan semakin banyak cahaya masuk dan semakin sempit ruang tajam , semakin baik kualitas gambar nya , semakin kecil bukaan semakin dikit cahaya yang masuk tetapi semakin banyak ruang tajam nya , semakin berkurang kualitas gambar nya , seringkali menimbulkan noise apabila salah dalam menyeting kamera .
Aspect Rasio : adalah sebuah perbandingan antara sisi panjang dan sisi pendek dalam sebuah foto atau video , seperti 3:2 , 4:3 , 1:1 , 16:9 5:1 dan 2.4:1 .
Angle : adalah sudut pandang .
Auto Exposure : adalah pengaturan setting exposure secara otomatis oleh kamera , sehingga akan menghasilkan terang dan gelap yang pas .
Auto Focus : adalah fokus secara otomatis , biasa nya terdapat pada lensa di kamera , cara nya dengan menekan setengah tombol shutter pada kamera , dan bila telah Auto Focus akan ada blip berwarna merah atau suara beep .
Auto ISO : adalah fitur di dalam kamera yang pengaturan nilai ISO nya di pilihkan otomatis oleh kamrea , sesuai dengan kondisi pencahayaan yang ada .
Auto Lighting Optimizer/Active D-Lighting : adalah fitur pada kamera modern sebagai penyeimbang kontras , highlight dan shadow yang pas . Auto Lighting Optimizer pada kamera Canon , dan Active D-Lighting pada kamera Nikon .
Auto Mode : adalah Mode kamera yang mengatur sebagian besar setting kamera secara otomatis ,sehingga kita tinggal membidik dan mengambil gambar saja .
AFS - C : adalah jenis sensor pada kamera , yang terdapat cropping gambar , alias gambar yang kita potret tidak sesuai dengan apa yang kita lihat , dan jelas bukan bersensor full frame .
AE-L dan AF-L : adalah singkatan dari Auto Exposure-Lock dan Auto Focus-Lock , berguna untuk mengunci Exposure dan Fokus pada kamera , biasanya fitur ini digunakan pada saat kita tidak dapat menentukan fokus secara otomatis atau sering gagal fokus , saat kita memotret foto makro dan saat kita memotret foto yang kurang cahaya .
Background : adalah latar belakang dari objek di luar ruangan atau studio .
Blur : adalah buram atau kabur. Foto blur yang umumnya disebabkan oleh camera shake yaitu getaran yang terekam kamera saat memotret sehingga membuat foto menjadi terlihat tidak jelas.
arti lain dari blur adalah , membuat latar belakang menjadi buram atau kabur .
Blomming : adalah efek negatif dari sifat sensor gambar , saat memotret sesuatu yang terang dan pixel pada sensor menjadi terlalu jenuh , dan akan membuat hasil foto menjadi bergaris atau bocor .
Bulb : adalah membuka shutter selama tombol jepret di tekan . umumnya di pakau untuk long exposure atau memotret dengan shutter speed sangat lambat .
Burst : adalah istilah dalam kamera untuk menujukkan kemampuan memotret secara berturu turut (continuous shooting)
Bokeh : adalah istilah fotografi dalam bahasa jepang yang artinya blur atau kabur , sebutan ini biasa nya di pakai untuk menilai seberapa tangguh kah kamera dalam membuat latar belakang foto menjadi tidak blur . bentuk diafragma juga bisa mempengaruhi bokeh , dimana akan timbul bulatan yang sangat menarik dan halus.
Cable Release : adalah aksesoris kamera yang berupa kabel yang di hubungkan ke kamera , yang berfungsi menahan shutter karena mempunyai fitur hold , yang apabila di tekan akan menahan shutter . biasa nya di gunkan untuk menghindari goncangan dari tangan kita saat memotret foto low speed .
Crop : adalah potongan , suatu hal yang pasti terpotong , misal nya gambar yang di crop .
Cloning : adalah menggabungkan dua gambar atau lebih menjadi satu .
Diopter Adjustment : adalah roda kecil yang berada di samping view finder yang berguna untuk mengatur ketajaman jendela bidik , fitur ini dapat membantu fotografer yang mata nya minus atau plus , cukup dengan memutar mutarkan + dan - untuk mendapatkan penglihatan yang baik .
Diafragma : adalah susunan bilah yang membentuk lubang di lensa, berfungsi sebagai aperture yang bisa diatur besarnya diameter bukaan nya , setiap lensa memiliki jumlah bilah yang berbeda beda mulai dari 5 bilah , 7 bilah dan sebagainya .
Diffuser : adalah penyaring cahaya lampu kilat yang berfungsi untuk menyebarkan dan melembutkan cahaya .
Distorsi : adalah efek yang di timbulkan akibat penggunaan lensa khusus seperti lensa lebar , efek nya gambar akan terlihat melengkung dan akan terlihat nyata di bagian tepi gambar .
DOF(Depth of Field) : adalah bidang foto yang tajam . bila latar belakang dan objek di depan nya sama tajam nya berarti itu DoF yang lebar , sebalik nya , bila latar belakang nya blur tetapi objek nya tajam berarti DoF nya sempit . jadi inti nya DoF adalah ruang tajam .
Dry Box : adalah kotak atau lemari yang dapat menyimpan peralatan fotografi dengan keadaan kering atau kedap udara , yang dapat mencegah kelembaban dalam peralatan fotografi yang dapat menyebabkan jamur atau fogging .
DSLR : adalah singkatan dari Digital Single Lens Reflex yang artinya kamera digital yang memiliki cermin dan prisma serta bisa berganti lensa , cara kerja kamera DSLR yaitu cahaya masuk kedalam lensa lalu di pantulkan ke cermin segi empat kemudian di pantulkan lagi ke cermin prisma dan terakhir ke jendela bidik yang dapat kita lihat .
Extension Tube : adalah aksesoris kamera yang berbentuk tabung kosong dan biasanya memiliki ukuran yang berbeda beda . jika kita memiliki lensa dengan panjang 65mm dan kita memiliki tiga extension tube yang berbeda beda , seperti 31+21+13mm , maka kita akan mendapatkan perbesaran 1:1 , yang arti nya kita dapat memotret objek dengan fokus yang lebih baik , ketajaman yan lebih baik , dan tentunya sangat dekat . kelebihan menggunakan extension tube adalah tidak mengurangi kualitas gambar karena tidak ada elemen optik di dalam tabung . kerugian nya kita tidak bisa memfokuskan lensa ke tak terhingga (yang jauh sekali) .
Fill Light : adalah tambahan cahaya yang menerangi objek dengan menggunakan lampu atau reflektor , tujuan nya untuk mengurangi kontras cahaya .
Filter : aksesoris lensa yang memiliki berbagai kegunaan tertentu sesuai jenis nya , seperti filter UV yang berguna untuk menghindari cahaya ultra violet yang masuk kedalam lensa , ada juga filter ND Neutral Density , adalah filter yang gelap , berguna untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk pada lensa , biasa nya filter ini digunakan untuk low speed , ada juga filter CPL yaitu Polarizer yang dapat membuat warna langit lebih biru atau lebih kontras .
Firmware : adalah program pada kamera yang dapat mengatur semua settingan kamera , tanpa ada Firmware di dalam kamera , tidak akan ada tampilan pada LCD kamera .
Fish Eye : adalah jenis lensa yang mempunyai cakupan sangat lebar dan bertujuan untuk memberi kesan dramatis akan distorsi yang terbentuk .
Full Frame : adalah jenis sensor pada kamera , yang lebih besar jangkauan ketika mengambil gambar tanpa ada Crop Factor , gambar yang terpotong .
Flare : adalah pantulan cahaya pada lensa  yang terlihat di foto , biasanya terlihat jelas saat lensa di arahkan ke sumber cahaya .
Flash Exposure Compensation (FEC) :  adalah fungsi untuk mengatur intensitas cahaya flash saat menggunakan fungsi otomatis .
Focal Length : adalah jarak fokus pada lensa , semakin panjang Focal Length semakin jauh kita dapat melihat objek , sebalik nya , semakin kecil Focal Length semakin kecil kemungkinan kita dapat melihat objek yang jauh .
Focus Servo : adalah mode fokus yang bisa terus mencari fokus . biasa nya mode fokus servo ini di gunakan untuk aktifitas yang bergerak terus menerus , seperti kegiatan sports atau olahraga .
AE-L dan AF-L : adalah singkatan dari Auto Exposure-Lock dan Auto Focus-Lock , berguna untuk mengunci Exposure dan Fokus pada kamera , biasanya fitur ini digunakan pada saat kita tidak dapat menentukan fokus secara otomatis atau sering gagal fokus , saat kita memotret foto makro dan saat kita memotret foto yang kurang cahaya .
Live View : adalah fitur pada kamera yang guna nya untuk melihat secara langsung melalui LCD kamera .
Shutter Speed : adalah kecepatan rana dari kamera , semakin kecil angka semakin lambat shutter speed nya , seperti 1"detik , 1/1.2 , 1/10 , 10/50 , 10,80 . semakin besar angka semakin cepat shutter speed nya , seperti 1/100 , 1/500 , 1/1000 , 1/4000 .
White Balance : adalah pilihan warna dalam kelvin , dapat mengubah ngubah warna pada gambar .
LS : adalah singkatan dari Low Speed , yaitu foto dengan kecepatan rana yang lambat .
Lens Hood :  adalah aksesoris tambahan pada bagian depan lensa yang berfungsi untuk mencegah masuk nya flare atau cahaya matahari yang berlebihan dan dapat mencegah masuk nya tetesan air .
Light Meter : adalah penggaris yang berada di setiap kamera berguna untuk mengetahui exposure yang kita gunakan , jika -1 -2 -3 berarti under exposure namun jika berada di tengah tengah seperti "0" berarti exposure yang tepat , jika +1 +2 +3 berarti over exposure .
IS : Image Stabilitation adalah Fitur pada kamera Canon yang berfungsi untuk menahan goncangan atau getaran , sehingga hasil foto lebih baik .
VR : Vibrance Reduction adalah Fitur pada kamera Nikon yang berfungsi untuk menahan goncangan atau getaran , sehingga hasil foto lebih baik .
View Finder : adalah jendela bidik pada kamera yang biasa nya terletak di atas LCD , guna melihat objek dalam bentuk yang tidak nyata ,

Tips & Trik Belajar Makro Photography

Sering kali kita melihat objek yang latar belakang yang blur , tak semua orang mengetahui apa hal yang dimaksud tersebut . Ternyata itu adalah Makro , Makro adalah memfoto objek dengan fokus dan biasa nya latar belakang nya blur , orang juga menyebut nya Close Up atau Bokeh .
Timbul pertanyaan lagi , apa itu Close Up dan Bokeh ?
Close Up adalah memfoto objek dengan jarak yang sangat dekat dari kamera sehingga membuat detail gambar lebih terlihat jelas , dan tentunya latar belakang nya akan blur .
Sedangkan Bokeh adalah memfoto objek yang latar belakang objek nya terpadat bulatan bulatan kecil , akan menciptakan bulatan bulatan yang indah .

Bagaimana cara membuat foto yang Close Up ?
1.Pertama , carilah objek foto berupa bunga atau serangga serangga kecil , carilah yang sesuai dengan keinginan Anda .
2.Carilah posisi terbaik untuk memfoto objek .
3.Atur mode kamera , pada hal ini foto harus nge blur di latar belakang nya , dan kita memerlukan bukaan yang lebar , tujuan nya agar foto nya lebih nge blur atau bokeh , seperti bukaan besar pada F/1.4 , F/1.8 , F/2.8 di lensa fix dan bukaan besar pada F/3.5 , F/5.6 di lensa standar atau kit , semakin besar bukaan lensa , semakin blur latar belakang nya dan semakin banyak cahaya yang masuk .
4.Gunakan ISO rendah untuk mengurangi noise , jika objek sedikit gelap atau kurang mendapatkan cahaya , naikkan ISO nya .
5.Gunakan shutter speed yang tepat dengan dengan light meter di kamera , jangan underexposure maupun overexposure .

Bagaimana cara membuat foto yang Bokeh ?1.Pertama , carilah objek yang di latar belakang nya terdapat dedaunan yang disinari matahari .
2.Carilah posisi terbaik untuk memfoto objek .
3.Atur mode kamera , pada hal ini foto harus nge blur di latar belakang nya , dan kita memerlukan bukaan yang lebar , tujuan nya agar foto nya lebih nge blur atau bokeh , seperti bukaan besar pada F/1.4 , F/1.8 , F/2.8 di lensa fix dan bukaan besar pada F/3.5 , F/5.6 di lensa standar atau kit , semakin besar bukaan lensa , semakin blur latar belakang nya dan semakin banyak cahaya yang masuk .
4.Gunakan ISO rendah untuk mengurangi noise , jika objek sedikit gelap atau kurang mendapatkan cahaya , naikkan ISO nya .
5.Gunakan shutter speed yang tepat dengan dengan light meter di kamera , jangan underexposure maupun overexposure .

Mari kita liat contoh nya :

Ini adalah foto Close Up , dengan jarak 300 mm menggunakan Extension Tube .
Detail gambar : F/5.6 . 1/500 sec . ISO 400 .
Editing : Lightroom 5 .
Ini adalah foto Close Up , dengan jarak 55 mm menggunakan Extension Tube .
Detail Gambar : F/8 . 1/400 sec . ISO 2000 .
Editing : Lightroom 5 .









Ini adalah foto Bokeh , dengan jarak 55 mm tanpa Extension Tube .
Detail Gambar : F/5.6 . 1/100 sec . ISO 100 .
Editing ; Lightroom 5 .
Ini adalah foto Bokeh , dengan jarak 35 mm tanpa Extension Tube .
Detail Gambar : F/5 . 1/100 sec . ISO 100 .
Editing : Lightroom 5 .

Tips & Trik Belajar Low Speed Photography

Apa itu Low Speed Photography ?
Low Speed Photography atau dalam bahasa Fotografi nya itu LS adalah memotret objek dengan shutter speed yang lambat atau berdurasi , seperti memotret 1" detik hingga tertinggi 30" detik ..
Dalam Low Speed Photography ada beberapa teknik yang harus kalian ketahui , berikut ulusan nya :




















1.Light Trail
Light Trail atau kelebatan cahaya/lampu ini adalah teknik yang sering sekali di jumpai oleh para Photographer , teknik ini membutuhkan Tripod sebagai penyangga kamera agar tidak goyang saat memotret dengan kecepatan rana yang lambat , dan jika ada gunakan Shutter Cable Release sebagai alat agar kita dapat memotret lebih mudah tanpa harus menekan tombol shutter pada kamera , biasa nya dengan menekan tombol bawaan dari kamera akan menimbulkan sedikit vibrasi yang membuat kualitas foto tidak tajam , dengan begitu kita memerlukan Shutter Cable Release .
Cara pertama memotret Light Trail :

1.Carilah tempat dimana terdapat kelebatan cahaya/lampu , biasa nya sering kita jumpai kendaraan yang lalu lalang melintasi jalanan kota , kita dapat mencari angle atau sudut terbaik dalam mengambil gambar tersebut , misal nya di atas Fly Over , trotoar atau jembatan penyebrangan .

2.Pilihlah waktu yang tepat dalam mengambil pemotretan . Objek yang akan kita foto misal nya kendaraan yang lalu lalang, hindari memotret kendaraan pada saat kemacetan , karena hal ini tidak akan membuat foto menjadi light trail , adanya akan menjadi overexposure .
Jadi solusi nya kita cari lokasi kendaraan yang benar benar tidak berhenti atau terus berjalan .

3.Gunakan Tripod (wajib) , dan Shutter Cable Release ( kalau ada ) .
4.Pilih mode pemotretan Manual , dalam hal ini kita harus menggunakan aperture/bukaan kecil seperti F/11 hingga F/32 , karena dengan aperture/bukaan kecil kita dapat mengurangi intensitas cahaya yang masuk sehingga tidak terjadi overexposure . Setelah itu gunakan ISO rendah seperti 100 hingga 400 , efektif menggunakan ISO 100 , karena hal ini dapat mengurangi noise atau bintik bintik pada gambar yang tentunya akan mengurangi kualitas gambar itu sendiri .
Dan yang terakhir tentunya kita harus menggunakan shutter speed yang lambat , seperti 15" detik hingga 30" detik , jika Anda ingin shutter speed lebih lama dari 30" detik , Anda bisa menggunakan mode Bulb pada kamera , dan gunakan Shutter Cable Release yang biasa nya terdapat fitur Hold .